Rokhmat Ardian Komitmen Kawal Program Prabowo Jaga Lingkungan
Anggota Komisi XII DPR RI Rokhmat Ardian. Foto: Mentari/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi XII DPR RI Rokhmat Ardian berkomitmen mengawal program Presiden RI Prabowo Subianto dalam menjaga lingkungan, khususnya selama bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebab, menurutnya, persoalan itu menjadi satu di antara program prioritas Presiden RI agar bumi tetap hijau dan kelestarian alam dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya mengapresiasi program kerja dari Kementerian Lingkungan Hidup beserta jajarannya. Tentunya kami apresiasi dan mendukung upaya-upay agar iklim di Indonesia menjadi iklim yang sehat demi bangsa yang sehat. Ini adalah skala prioritas dari pada program Prabowo – Gibran,” ujar Rokhmat dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Sabtu (8/11/2024).
Diketahui, Presiden Prabowo memiliki 17 program prioritas dan delapan program quick win guna mendukung visi-misi yang telah dicanangkan. Satu di antara 17 program prioritas itu adalah kepastian terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup. Sebab, pelestarian lingkungan hidup menjamin daya dukung alam yang sehat untuk generasi mendatang.
Oleh karena itu, pemerintahan ke depan menargetkan percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan, percepatan pencapaian target net zero emission, menurunkan jejak karbon (carbon footprint) dan jejak air (water footprint) untuk berbagai produk, dan memanfaatkan teknologi bioplastik dalam kehidupan sehari-hari.
“Sejujurnya masalah-masalah ini kami sedang mendalami dan kami ingin studi banding bagaimana penanganan-penanganan terutama masalah sampah. Singapura dan Jepang bisa mengatasi sampah dengan begitu baik. Sehingga, sampah yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Salah satu kabupaten yang dapat menjadi benchmark pengelolaan lingkungan hidup, menurutnya, adalah Kabupaten Kuningan. Kabupaten di Jawa Barat tersebut pernah meraih Piala Adipura terkait pengelolaan sampah dan penyediaan ruang terbuka hijau.
“Tetapi saat ini masalahnya adalah terkait ketersediaan fasilitas, kendaraan alat berat yang masih sangat minim dan lahan sampah yang menumpuk. Maka saya ajukan permohonan bantuan kepada Menteri Lingkungan Hidup supaya agar membuat TPS di kabupaten Kuningan,” tutupnya. (mri/rdn)